Perusahaan yang beroperasi secara internasional menggunakan
berbagai metode untuk menyatakan laporan keuangannya dalam mata uang
asing menjadi mata uang domestik. Metode translasi ini terdiri dari dua
jenis yaitu :
1. Metode Kurs Tunggal
Kurs terkini atau kurs penutupan untuk seluruh aktiva dan kewajiban lancar. Pendapatan dan beban dalam mata uang asing umumnya ditranslasikan dengan menggunakan kurs nilai tukar yang berlaku pada saat pos-pos tersebut diakui. Umumnya ditranslasikan dengan menggunakan rata-rata tertimbang kurs nilai tukar yang tepat untuk periode tersebut. Berdasarkan metode kurs kini, laporan konsolidasi tetap mempertahankan hubungan laporan keuangan perusahaan secara individu pada awalnya (seperti rasio keuangan) pada saat seluruh pos-pos laporan keuangan dalam mata uang asing ditranslasikan dengan menggunakan satu kurs tunggal.
Metode kurs kini mengasumsikan bahwa seluruh aktiva dalam mata uang lokal menghadapi risiko nilai tukar karena kurs nilai kini mengubah seluruh aktiva kini luar negeri setiap terjadi perubahan nilai tukar. Nilai persediaan dan aktiva tetap didukung oleh inflasi lokal.Dengan mentranslasikan seluruh saldo dalam mata uang asing dengan menggunakan kurs kini menghasilkan keuntungan dan kerugian translasi setiap kali terjadi perubahan kurs nilai tukar. Kebanyakan keuntungan dan kerugian ini tidak akan pernah direalisasi penuh.
2. Metode Kurs Berganda
Metode ini menggabungkan kurs nilai tukar historis dan kurs nilai tukar kini dalam proses translasi. Metode ini terbagi atas tiga metode yaitu :
a. Metode kini – non kini.
b. Metode Moneter – non moneter .
c. Metode temporal.
http://zaharast91.blogspot.com/2013/05/metode-translasi-mata-uang-asing.html
1. Metode Kurs Tunggal
Kurs terkini atau kurs penutupan untuk seluruh aktiva dan kewajiban lancar. Pendapatan dan beban dalam mata uang asing umumnya ditranslasikan dengan menggunakan kurs nilai tukar yang berlaku pada saat pos-pos tersebut diakui. Umumnya ditranslasikan dengan menggunakan rata-rata tertimbang kurs nilai tukar yang tepat untuk periode tersebut. Berdasarkan metode kurs kini, laporan konsolidasi tetap mempertahankan hubungan laporan keuangan perusahaan secara individu pada awalnya (seperti rasio keuangan) pada saat seluruh pos-pos laporan keuangan dalam mata uang asing ditranslasikan dengan menggunakan satu kurs tunggal.
Metode kurs kini mengasumsikan bahwa seluruh aktiva dalam mata uang lokal menghadapi risiko nilai tukar karena kurs nilai kini mengubah seluruh aktiva kini luar negeri setiap terjadi perubahan nilai tukar. Nilai persediaan dan aktiva tetap didukung oleh inflasi lokal.Dengan mentranslasikan seluruh saldo dalam mata uang asing dengan menggunakan kurs kini menghasilkan keuntungan dan kerugian translasi setiap kali terjadi perubahan kurs nilai tukar. Kebanyakan keuntungan dan kerugian ini tidak akan pernah direalisasi penuh.
2. Metode Kurs Berganda
Metode ini menggabungkan kurs nilai tukar historis dan kurs nilai tukar kini dalam proses translasi. Metode ini terbagi atas tiga metode yaitu :
a. Metode kini – non kini.
b. Metode Moneter – non moneter .
c. Metode temporal.
- Metode Moneter-Nonmoneter
Metode Moneter-Non Moneter juga menggunakan skema
klasifikasi neraca unutk menentukan kurs translasi yang tepat. Aktiva dan
kewajiban moneter ditranslasikan berdasarkan kurs kini. Pos-pos non moneter
aktiva tetap, investasi jangka panjang, dan persediaan investor ditranslasikan
dengan menggunakan kurs histories. Pos-pos laporan laba rugi ditranslasikan
dengan menggunakan prosedur yang sama dengan yang dijelaskan untuk konsep
kini-non kini.
- Metode Temporal
Dengan menggunakan metode temporal, tranlasi mata
uang merupakan proses konversi pengukuran atau penyajian ulang nilai tertentu.
Metode ini tidak mengubah atribut suatu pos yang diukur, melainkan hanya
mengubah unit pengukuran. Translasi saldo-saldo dalam mata uang asing menyebabkan
pengukuran ulang denominasi pos-pos tersebut tetapi bukan penilaian
sesungguhnya. Berdasarkan GAAP AS, kas diukur berdasarkan jumlah yang dimiliki
pada tanggal neraca. Piutang dan utang dinyatakan sebesar jumlah yang
diperkirakan akan diterima atau akan dibayar pada saat jatuh temponya.
Berdasarkan metode temporal, pos-pos moneter seperti
kas, piutang, dan utang ditranslasikan berdasarkan kurs kini. Pos-pos moneter
ditranslasikan dengan kurs yang mempertahankan dasar pengukuran pada awalnya.
Secara khusus, aktiva yang nilainya dalam laporan mata uang asing sebesar biaya
histories, ditranslasikan berdasarkan kurs histories. Mengapa demikian? Hal ini
dikarenakan biaya histories dalam mata uang asing yang ditranslasikan dengan
kurs nilai tukar histories menghasilkan biaya histories dalam mata uang
domestik.
Keempat metode yang dibahas pada satu waktu pernah
digunakan di Amerika Serikat dan dapat ditemukan hingga hari ini di berbagai
Negara. Secara umum, metode ini menimbulkan hasil translasi mata uang asing
yang cukup berbeda. Ketiga metode yang pertama (metode kurs kini, metode
kini-non-kini, dan metode moneter-non-moneter) digunakan dalam
mengidentifikasikan aktiva dan kewajiban manakah yang beresiko atau dapat
dilindungi dari resiko mata uang asing. Kemudian, metode translasi diterapkan
secara konsisten dengan memperhatikan perbedaan tersebut.
Sumber :
http://tikus-tqa.blogspot.com/2011/05/translasi-laporan-keuangan.html
http://ramadhikaw.blogspot.com/2014/05/dua-metode-translasi-mata-uang-asing.html
http://tricahyaayu.wordpress.com/2014/05/03/metode-translasi-dalam-mata-uang-asing/
0 komentar:
Posting Komentar